TATA CARA BERDISKUSI YANG BAIK

1. Bahasa yang baik.
Bahasa yang baik adalah yang jelas dan komunikatif, istilah2, dipakai secara tepat.
Istilah tepat tidak harus mengacu pada kamus, bisa juga mengacu pada kelaziman pemakaian. Dalam satu kalimat sebaiknya tidak dicampur berbagai bahasa.
2. Logika yang baik.
Logika yang baik adalah yang konsisten dan mentaati kaidah2 logika. Jadi tidak berkontradiksi antara bagian satu dengan yang lain.
3. Etiket yang baik.
Tidak menyinggung pribadi pembicara lain, tidak menggunakan kata kata kasar. Sopan. Mengikuti adab yang berlaku. Misalnya di forum internet ini pemakaian huruf besar, tanda seru yang banyak, warna merah, bisa dianggap bersuara keras, marah, membentak, atau semacam itu. Kalau maksudnya begitu sebaiknya dihindari.
4. Proporsi yang baik.
Jangan sampai bagian yang tidak penting dibahas berpanjang panjang sehingga menyembunyikan bagian yang inti. Banyak pergunakan alinea2 untuk memudahkan membaca. Proporsi yang enak, dalam satu alinea adalah 2-3 kalimat. Paling banyak 5. Kalau terlalu banyak dalam kalimat panjang panjang, bagi pembaca memerlukan konsentrasi yang berlebihan untuk mencerna proporsi itu.
5. Gaya (style) yang baik.
Gaya penting bagi penulis yang makin matang. Gaya yang menarik bisa meyakinkan lebih, sekalipun substansi (isi) yang dibicarakan sama. Di era modern ini, gaya minimalis berjaya dan makin marak. Artinya, penggunaan sebuah kata dihemat sehemat hematnya, sehingga nilai kata itu menjadi makin penting dalam kalimat2. Ini sejalan dengan perkembangan puisi. Bila dulu puisi memakai kalimat panjang2, berbunga bunga, berbait bait dan bersajak ketat, puisi modern lebih bebas namun hemat, singkat tetapi padat.
Isi:
1. Berguna bagi partisipan
Dalam setiap forum ada partisipannya. Jenisnya bisa berbeda beda. Isi diskusi harus bermanfaat bagi peserta diskusi. Manfaat yang diambil dari diskusi itulah yang menjadi tujuan utama diskusi.
2. Relevan dengan topik
Sekalipun bermanfaat, tetapi bisa juga tidak relevan (berhubungan). Dan kalau isi tidak relevan, akan mengacaukan kerapihan komunikasi. Relevansinya bisa diurut mulai dari siapa partisipannya, apa jenis forumnya, apa threadnya, apa topiknya, dst sampai kepada yang lebih rinci.
3. Bisa dipertanggung-jawabkan.
Dalam diskusi kadang kita mengambil lagi kata kata yang pernah diucapkan (quoting). Perlu diperhatikan jangan sampai keliru mengambilnya. Tidak jarang terjadi mengambil kata kata yang pernah diucapkan tapi ditambahi dengan opini dan interpretasi pribadi tanpa menjelaskan lebih lanjut. Maka isi diskusi mudah tergeser dari substansi kepada upaya menyerang dan mempertahankan tentang apa yang dikatakan atau tidak dikatakan. Ini menurunkan mutu diskusi.
Diskusi adalah membicarakan suatu masalah oleh para peserta diskusi dengan tujuan untuk menemukan pemecahan yang paling baik berdasarkan berbagai masukan. Diskusi sebagai suatu bentuk pembelajaran umum adalah suatu cara pembelajaran di mana peserta didik mendiskusikan (membicarakan, mencari jawaban bersama) dengan cara saling memberikan pendapatnya, kemudian disaring untuk ditemukan kesimpulan.


LANGKAH - LANGKAH DISKUSI

A.      Pengertian Diskusi
Pada hakekatnya diskusi ialah suatu metode untuk menyelesaikan masalah-masalah dengan proses berfikir secara kelompok. Kata diskusi berasal dari bahasa latin “discutio” atau “discucum” yang berarti bertukar pikiran. Sedangkan dalam bahasa inggris ialah “discussion” yang berarti perundingan atau pembicaraan.
Secara garis besar diskusi berarti perundingan untuk bertukar pikiran tentang suatu masalah, dengan cara memahami suatu masalah, menemukan sebab dan mencari jalan keluar atau pemecahannya. Dalam pelaksanaannya diskusi bias dilakukan oleh dua orang, atau lebih.
Biasanya diskusi selalu diwarnai dengan Tanya jawab antar peserta. Pada kesempatan ini peserta bisa memberikan keterangan, menolak suatu gagasan ataupun memberi saran dan tanggapan dan pertisipasi lain. Dengan kata lain suatu kelompok menampilkan kejamakan pribadi-pribadi, tetapi tujuan akhirnya adalah tunggal bukan jamak. Oleh karena itu agar bias menghindari agar kelompok tidak sempat kehilangan arah maka seorang anggotanya ditunjuk dan diangkat sebagai ketua ataupun pimpinan atau yang sering disebut sebagai moderator. Dengan demikian kesimpulan dari sebuah diskusi merupakan suatu hasil dari pemikiran bersama atau kelompok.
B. Persiapan Diskusi
Dalam suatu diskusi juga diperlukan adanya suatu persiapan, karena suatu persiapan yang baik akan membuat jalannya diskusi menjadi lancer. Karena diskusi diikuti oleh banyak orang, maka persiapan ini harus menyangkut dua hal, yang pertama yaitu persiapan tempat yang akan dijadikan tempat berdiskusi dan yang kedua adalah persiapan calon peserta diskusi yang aktif dalam menyumbangkan dadasan pada diskusi tersebut.
1. Persiapan Tempat
a. Tempat tersebut tidak boleh kotor, dengan kata lain harus bersih, rapid an cukup luas untuk peserta diskusi sehingga peserta tidak harus duduk berdesak-desakan. Dan jangan sampai ada angina kencang masuk ke dalam ruangan karena bias menerbangkan kertas-kertas dari para peserta diskusi.
b. Jikalau diskusi diadakan pada malam hari sebaiknya diadakan dengan penerangan yang cukup, tapi jangan sampai lampuini mengganggu peserta karena terlalu menyilaukan.
c. Untuk tempat berdiskusi, usahakan agar terhindar dari suara-suara bising kendaraan, pabrik, anak-anak yang sedang bermain atau keramaian apapun, karena diskusi butuh ketenangan dan konsenterasi.
d. Dalam ruangan diskusi harus disiapkan peralatan untuk para peserta diskusi seperti : meja, kursi, asbak (untuk yang merokok), papan tulis untuk membuat skema ,gambar dan sebagainya, dan juga pengeras suara bila ruangan luas dan peserta diskusi banyak dan lain-lain.
e. Tempat diskusi harusnya dapat membuat peserta merasa senang, merasa menjadi anggota kelompok dan merasa tentram hingga dapat mengemukakan pendapat dengan bebas. Suasana itu dapat tercipta dengan adanya ketua diskusi yang didukung oleh semuanya. Hal itu dapat membuat peserta yang tadinya terpisah sendiri-sendiri bias melebur dan menjadi satu kesatuan. Dengan demikian peserta diharapkan bias merasa sederajat, merasa sama-sama penting dan dibutuhkan pendapatnya. Sehingga dapat mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Maka sebaiknya para peserta memperkenalkan dirinya dengan lengkap kepada yang lain bila belum mengenal masing-masing.
f. Peraturan tempat duduk harus diupayakan agar peserta diskusi saling bertatap muka secara bebas. Jangan sampai bertatapan muka terlalu jauh, juga jangan terlalu dekat.
2. Persiapan Calon peserta
Selain persiapan tempat dalam diskusi juga diperlukan persiapan dari peserta diskusi. Jika tanpa persiapan peserta bias menjadi pendengar yang pasif, dan jika semua peserta seperti itu maka tidak lama diskusi akan menjadi “macet” sama sekali karena tidak ada yang berpendapat atau mengemukakangagasannya. Oleh karena itu sebelum berdiskusi hendaknya peserta memikirkan hal-hal berikut ini.
a. Berfikir terlebih dahulu apa yang sudah diketahui tentang masalah yang akan dibahas. Peserta harus menyelidiki atau meneliti masalah tersebut secara teliti dan sistematis secara menyeluruh.
b. Mempelajari masalah dengan membaca atau mencari dari berbagai sumber bacaan dan membuat catatan.
c. Pelajarilah keterangan yang diperoleh dansusun dalam urutan yang padat.
d. Berlatih untuk menyampaikan suatu pendapat. Tanggapan ataupun pertanyaan dengan susunan katayang dapat dipahami oleh orang lain.



3. Susunan Organisasi Ketua dan Peserta Diskusi
Dilihat dari jumlah peserta dan pelaksanaannya diskusi dapat dibedakan atas kelompok diskusi tidak resmi dan kelompok diskusi resmi. Diskusi tidak resmi yaitu meliputi kelompok studi, kelompok pembentukan kebijaksanaan dan komite, biasanya dilakukan di dalam kelas oleh pelajar dan mahasiswa. Selain diskuti tidak resmi juga ada diskusi resmi antara lain diskusi panel, symposium, dan konfrensi.


Jenis dan Langkah-langkah Diskusi Rabu, 19 Mei 2010
1. Jenis Diskusi
Terdapat bemacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain:
a. Diskusi Kelas
Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan dalam jenis diskusi ini adalah:
  1. guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi, misalnya siapa yang akan menjadi moderator, siapa yang menjadi penulis;
  2. sumber masalah (guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar) memaparkan masalah yang harus dipecahkan selama 10-15 menit; 
  3. siswa diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah mendaftar pada moderator;
  4. sumber masalah memberi tanggapan; dan 
  5. moderator menyimpulkan hasil diskusi.
b. Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok- kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi ke dalam submasalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.
c. Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang dibahas, maka simposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.
d. Diskusi Panel
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan audiens. Diskusi panel berbeda dengan jenis diskusi lainnya. Dalam diskusi panel audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan hanya sekadar peninjau para panelis yang sedang melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar diskusi panel efektif perlu digabungkan dengan metode lain, misalnya dengan metode penugasan. Siswa disuruh untuk merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi.

2. Langkah-langkah Melaksanakan Diskusi
Agar penggunan diskusi berhasil dengan efektif, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Langkah Persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:
  1. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
  2. Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai..
  3. Menetapkan masalah yang akan dibahas.
  4. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan.
b. Pelaksanaan Diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:
  1. Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.
  2. Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
  3. Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.
  4. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
  5. Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas.
Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
c. Menutup Diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal-hal sebagai berikut:
  1. Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
  2. Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.



Komentar

  1. If you're trying hard to burn fat then you absolutely need to start following this brand new custom keto meal plan diet.

    To produce this keto diet service, licenced nutritionists, personal trainers, and cooks joined together to develop keto meal plans that are useful, painless, money-efficient, and satisfying.

    Since their launch in 2019, thousands of individuals have already remodeled their figure and well-being with the benefits a great keto meal plan diet can give.

    Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover eight scientifically-confirmed ones given by the keto meal plan diet.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH MAKALAH RENANG GAYA PUNGGUNG

Makalah Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

CONTOH KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI